Meteorologi
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu, udara, cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang digunakan untuk keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, meteorologi di definiskan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfer untuk meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara khusus dan di seluruh dunia secara umum. Pengertian meteorologi yang lain adalah bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu, udara, cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang digunakan untuk keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, meteorologi di definiskan sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfer untuk meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara khusus dan di seluruh dunia secara umum. Pengertian meteorologi yang lain adalah bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer
Meteorologi berasal dari bahasa Yunani meteoros yang artinya ruang atas (atmosfer), dan logos yang artinya ilmu. Sehingga secara harfiah Meteorologi dapat di artikan sebagai ilmu tentang atmosfer. Ada juga beberapa orang yang mungkin menyangkah bahwa meterologi adalah ilmu yang mempelajari tentang meteor. Meteor dan pergerakan benda-benda angkasa lainnya di pelajari dalam cabang khusus ilmu Geografi yang bernama ilmu Astronomi.
Astronomi
Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB)). Ilmu ini secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua,
sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era
prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang
berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam
Babilonia, Yunani, Cina, India, dan Maya juga didapati telah melakukan
pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki
sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu
pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.
Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan
sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang
ini sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa, astronomi
observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski demikian,
dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan astrofisika.
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua
cabang: astronomi observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan
pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan
dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada
upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat
benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang
ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan
hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional
kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi
teoretis.
Astronom-astronom amatir telah dan terus berperan penting
dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan astronomi salah satu dari
hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih memegang peran
aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan fenomena-fenomena sementara.
Astronomi harus dibedakan dari astrologi, yang merupakan
kepercayaan bahwa nasib dan urusan manusia berhubungan dengan letak benda-benda
langit seperti bintang atau rasinya. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki
asal usul yang sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.
Biogeografi
Biogeografi yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme baik flora dan fauna yang ada di permukaan bumi. Atau Biogeografi juga merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan geografi, dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi termasuk asal dan cara penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas penyebaran hewan dan tumbuhan. Pengetahuan biogeografi erat kaitannya dengan klimatologi dan paleontologi. Dalam pengertiannya biogeografi diartikan suatu study yang mempelajari distribusi atau sebaran geografi hewan dan tumbuhan di permukaan bumi. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, curah hujan, jenis tanah dan topografi sangat mempengaruhi pola distribusi dari suatu makhluk hidup.
Biogeografi
Biogeografi yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme baik flora dan fauna yang ada di permukaan bumi. Atau Biogeografi juga merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan geografi, dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi termasuk asal dan cara penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas penyebaran hewan dan tumbuhan. Pengetahuan biogeografi erat kaitannya dengan klimatologi dan paleontologi. Dalam pengertiannya biogeografi diartikan suatu study yang mempelajari distribusi atau sebaran geografi hewan dan tumbuhan di permukaan bumi. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, curah hujan, jenis tanah dan topografi sangat mempengaruhi pola distribusi dari suatu makhluk hidup.
Berdasarkan ciri khas organismenya telah dikenal ada enam
daerah biogeografi yaitu Australia, Oriental, Ethiopia, Neotropika, Paleartik
dan Neartik. Karena fauna Paleartik dan Neartik hampir sama atau serupa, maka
kedua daerah biogeografi ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik.
persebaran organisme sangat dipengaruhi oleh Iklim, karena
iklim adalah faktor utama yang menentukan tipe tanah dan tipe tumbuhan yang
tumbuh di daerah tersebut. begitu pula dengan tumbuhan yang hidup di suatu
daerah akan mempengaruhi jenis fauna dan mikroorganisme yang dapat hidup di sekitarnya. sebenarnya
iklim sangat bergantung pada matahari. matahari berfungsi sebagai pengatur
temperature dan intensitas cahaya bagi kehidupan yang ada di bumi.
Kelembaban juga mempengaruhi persebaran organisme yang ada
di permukaan bumi. kelembaban sendiri juga dipengaruhi oleh temperatur dan
cahaya matahari. curah hujan juga ikut mempengaruhi persebaran organisme di muka bumi, semakin
banyak curah hujan dan semakin tinggi temperature maka semakin banyak pula
organisme baik flora maupun faunanya. jadi iklim merupakan factor terpenting
pembentuk daerah-daerah biogeografi.
GEOMORFOLOGI
GEOMORFOLOGI
Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari
tiga akar kata, yaitu Ge(o) = bumi, morphe = bentuk dan logos = ilmu, sehingga
kata geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk
permukaan bumi. Berasal dari bahasa yang sama, kata geologi memiliki arti ilmu
yang mempelajari tentang proses terbentuknya bumi secara keseluruhan.
Definisi ; Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk permukaan bumi serta proses - proses yang berlangsung terhadap permukaan
bumi sejak bumi terbentuk sampai sekarang.
Berdasarkan pengertian dan definisi geomorfologi, maka
bidang ilmu geomorfologi merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumi
dengan pendekatan bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi. Tujuan mempelajari
geomorfologi di lingkungan geologi selaras dengan motto Hutton , yaitu THE
PRESENT IS THE KEY TO THE PAST (sekarang adalah kunci masa lalu). Pemahaman
kata sekarang (the present) adalah pemahaman terhadap bentuk rupa bumi yang
dapat dijadikan cerminan proses yang berlangsung di masa lalu.
Faedah yang diharapkan dengan mempelajari geomorfologi yaitu
membantu menelusuri proses - proses yang berlangsung pada bumi sejak
terbentuknya bumi sampai sekarang dengan pendekatan bentuk rupa bumi yang
tampak sekarang, sehingga pada penelitian geologi dapat dilakukan dengan cepat
dan murah.
Hidrografi
Hidrografi (atau geodesi kelautan menurut pandangan awam) adalah ilmu tentang pemetaan laut dan pesisir. Hidrografi menurut International Hydrographic Organization (IHO) adalah ilmu tentang pengukuran dan penggambaran parameter-parameter yang diperlukan untuk menjelaskan sifat-sifat dan konfigurasi dasar laut secara tepat, hubungan geografisnya dengan daratan, serta karakteristik-karakteristik dan dinamika-dinamika lautan. Secara etimologi, Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “hidro” yang berarti air dan “grafi” yang berarti menulis, hidrografi artinya gambaran permukaan bumi yang digenangi air.
Hidrografi
Hidrografi (atau geodesi kelautan menurut pandangan awam) adalah ilmu tentang pemetaan laut dan pesisir. Hidrografi menurut International Hydrographic Organization (IHO) adalah ilmu tentang pengukuran dan penggambaran parameter-parameter yang diperlukan untuk menjelaskan sifat-sifat dan konfigurasi dasar laut secara tepat, hubungan geografisnya dengan daratan, serta karakteristik-karakteristik dan dinamika-dinamika lautan. Secara etimologi, Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “hidro” yang berarti air dan “grafi” yang berarti menulis, hidrografi artinya gambaran permukaan bumi yang digenangi air.
Dalam ilmu hidrografi lebih banyak disinggung tentang
pemetaan di daerah perairan secara praktis yang disebut dengan survei
hidrografi. Jenis survei hidrografi berdasarkan wilayahnya adalah :
·
Survei Tepi Pantai
·
Survei Perairan Pantai
·
Survei Lepas Pantai
Oseanografi
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti
laut dan γράφειν atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut
oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari
segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat
diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang
lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan
(eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah
bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat
yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang
disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi
seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.
Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk
organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika
fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai
zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik
beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli
oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses
di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika.
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan
mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri
dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang
secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang laut. Dalam
arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan
cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia,
matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut.
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth
sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di
dalamnya hingga ke kerak samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat
dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi
yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika
oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus,
gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang
mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi
oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan
fauna atau biota di laut.
Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai
pertama kali dengan dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin
oleh naturalis bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John
Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri digunakan oleh
mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya Murray menjadi
pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari
ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang laut dalam
perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim
akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya.
Organisasi oseanografi internasional yang pertama kali didirikan adalah The
International Council for the Exploration of the Sea (1901).
antropogeografi
antropogeografi
Antropologi/antropogeografi, ilmu yang objeknya mempelajari
tentang penyebaran masyarakat bangsa- bangsa di bumi sehubungan dengan
lingkungan geografi. Para ahli menganggap antropogeografi sama dengan human
geografi.
Geografi Matematik
Geografi Matematik
Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ilmu yang
objeknya mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai
bintang-bintang di langit.
Sejarah
Sejarah
Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara
aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya
Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle,
Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan
pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik
baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan
daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh
pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut
Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan
mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.
Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu
Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani
dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa.
Selama zaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar
dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detail yang lebih akurat.
Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator
adalah contoh terbesar.
Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin
ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa
(terutama di Paris dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya
diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya besar zaman ini
adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom
Humboldt.
Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan
perangkat pembantu banyak ditemukan di Indonesia[butuh rujukan]. Terdapat
hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani, juga ekonomi,
sosiologi dan demografi.
Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati
empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi
kuantitatif dan geografi kritis.
Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa
karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya.
Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill
Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang
panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas" dan
"banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat
orangnya lebih cerdas".
Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi
itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak
ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat
generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak
membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan
geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared
Diamond).
Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi
pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan
informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk
membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan
oleh Richard Hartshorne.
Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan
dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah
peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut "kadet
angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji
kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi
filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika -
terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi
kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.
Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap
menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul
sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi
manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli
geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan
hubungannya dengan tempat.
Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan
teori sosial Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena. David Harvey dan
Richard Peet merupakan geografer marxis yang terkenal. Geografi feminis,
seperti pada namanya, menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis.
Arus terakhir dari geografi kritis adalah geografi pos-modernis, yang mengambil
ide teori pos-modernis dan pos-strukturalis untuk menjelajahi konstruksi sosial
dari hubungan keruangan.
Geografi Regional
Suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada suatu wilayah tertentu baik secara lokal, negara maupun wilayah yang luas seperti benua. Geografi Regional mempelajari hubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan aspek manusia dan kaitan keruangan di suatu wilayah/region tertentu.
Geografi Politik
Geografi Politik adalah ilmu yang mempelajari relasi antara kehidupan dan aktivitas politik dengan kondisi-kondisi alam suatu Negara. Aspek-aspek yang terdapat dalam Geografi Politik dan Geografi itu sendiri antara lain unsur geografis berupa luas, bentuk wilayah, iklim, sumber daya dan penduduk.
Geografi Regional
Suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada suatu wilayah tertentu baik secara lokal, negara maupun wilayah yang luas seperti benua. Geografi Regional mempelajari hubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan aspek manusia dan kaitan keruangan di suatu wilayah/region tertentu.
Geografi Politik
Geografi Politik adalah ilmu yang mempelajari relasi antara kehidupan dan aktivitas politik dengan kondisi-kondisi alam suatu Negara. Aspek-aspek yang terdapat dalam Geografi Politik dan Geografi itu sendiri antara lain unsur geografis berupa luas, bentuk wilayah, iklim, sumber daya dan penduduk.
a. Menurut Taylor
2000:783 :
Geografi Politik (political geography) yang menekankan bahwa
teritorial ditafsirkan sebagai hubungan mendasar antara kedaulatan negara
dengan tanah air nasional yang terletak di jantung legitimasi dan praktik
negara modern. Dimana hasilnya adalah analisis-analisis atas wilayah, kekuasaan
dengan ruang yang terfokus yang berpusat pada negara
b. Menurut Friederich Ratzel :
b. Menurut Friederich Ratzel :
Geografi Politik menekankan kepada hubungan antara faktor
fisis geografis dengan ras – ras di masing – masing negeri dan bentuk
pemerintahannya ditentukan oleh alam. Paham Fisis Determinis. (Hayati, Sri
& Yani, Ahmad. 2007. Geografi Politik. Bandung: PT Refika Aditama).
c. Menurut Otto Maul
:
Geografi Politik adalah ajaran mengenai bentang alam sebagai
ruang hidup politik dimana kehidupan negara berlangsung.(Hermawan, Iwan. 2009.
Geografi Sebuah Pengantar. Bandung: Private Publishing